Gambar Ilustrasi penunpukan sampah sisa-sisa makanan
(diambil dari : https://isroi.com/2008/03/25/cara-mudah-mengolah-sampah-pasar-1/)
Menyambung tulisan sebelumnya tentang prediksi masalah yang akan dihadapi Dunia di massa depan, tulisan ini akan membahas bagaimana mengatasi masalah sampah dan makanan. Sebagaimana kita tahu bahwa volume sampah terutama sampah hasil sisa makanan semakin tahun semakin meningkat dikarena kan jumlah penduduk yang semakin meningkat.
Disisi sebaliknya produktivitas pertanian dipaksa untuk dapat diproduksi dengan cepat untuk mencukupi kebutuhan manusia sehingga diperlukan suatu cara untuk dapat mempercepat proses produksi pertanian. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan pupuk pada tanah sehingga produktivitasnya lebih cepat. Jenis pupuk sendiri dibedakan menjadi pupuk urea dan pupuk organik. Beberapa penelitian menunjukan bahwa penggunaan pupuk organik mempunyai kelebihan dapat mempertahankan kandungan organik didalam tanah. Selain itu, juga berfungsi sebagai sumber hara, pemantap agregat tanah dan meningkatkan pembentukan klorofil daun.
Gambar Ilustrasi proses pemupukan pada pertanian
(diambil dari :http://tanamanhias-organik.blogspot.com/2017/08/inilah-proses-pembuatan-pupuk-organik.html)
The question is "apa hubungannya sampah sisa makanan dan Pupuk Organik?" hmm.....Ok, langsung saja g usah banyak basa-basinya, bahan pembuatan pupuk organik bisa dari sisa-sisa makanan. Kemudian pasti muncul the next question "bagaimana caranya?"Nah ini baru seru karena teknologi yang berbicara, ketika berbicara teknologi itu tidak ada yg stagnan terus berkembang. Intinya pada sisa-sisa makanan itu mengandung unsur karbon dan Nitrogen serta microba yang dibutuhkan oleh tanah sehingga yang diperlukan adalah teknologi untuk pembangkitan tersebut. Pada mulanya proses pembuatan pupuk organik menggunakan sisa makanan membutuhkan waktu yang tidak sebentar sekitar 6 bulan, tentu ini tidak efektif ya kalau harus selama itu. Kemudian ada perkembangan dimana jika ditambahkan dengan microba maka lebih cepat, salah satunya adalah cairan EM 4. dengan metode penambahan pembangkit microba ini waktu pembuatan pupuk bisa direduksi menjadi 3 bulan. Kemudian perkembangan selanjutnya adalah dengan menjaga suhu tetap konstan pada adanya pengadukan. Metode ini diyakini bisa 1 hari proses pembuatan pupuk.
Mesin pembuat pupuk organik sudah banyak kita buat tapi dalam skala kecil, nah ini yang menarik ada tantangan dari perusahaan untuk membuat untuk membuat mesin satu set pengolahan sampah yang salah satunya untuk membuat kompos organik. Tantangannya cukup menarik, karena melibatkan berbagai unsur engineering dan bisnis. sedangkan alatnya sendiri untuk ditempatkan di salah satu project Oil and Gas di Papua.
Untuk pembuatan pupuk organik minimal ada 3 alat yang harus dibuat, yaitu alat unuk memeras sampah sisa-sisa makanan atau biasa disebut Food Dewatering, kemudian unsur penambah karbon yang didapat dari katu yang dihancurkan dari alat yang disebut Wood Sawdust, dan alat Komposter itu sendiri.
Sampah sisa-sisa makanan umumya variatif dan mempunyai kandungan air yang tinggi bisa sampai 90%. Sedangkan pupuk organic sendiri biasanya kandungan airnya dibawah 50% sehingga sampah sisa-sisa makanan tersebut harus diperas terlebih dahulu dengan menggunakan Food Dewateirng agar pada saat masuk mesin komposter kandungan airnya tidak 90%. Food dewatering yang kami kembangkan ini merupakan type press seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Karena requiremennya adalah agar tidak merepotkan pada saat loading sampah, maka kami buat sistem otomatis dengan menggunakan hydraulic dan operasinya dengan menggunakan HMI/PLC. Penggunaan HMI/PLC ini lah yang lagi digandrungi dan dikenal dengan industi 4.0. Hasil dari prefromansi Food dewatering yang kita kembangkan bisa dilihat disini. Nah ada yang menarik juga yang bisa dimanfaatkan dari sini, yaitu sisa air yang keluar dari Food Dewatering ini juga bisa digunakan dengan mesin untuk menjadikan menjadi Pupuk Cair.
Gambar Mesin Food Dewatering
Kemudian salah satu kunci keberhasilan pembuatan Pupuk adalah C:N rasio. untuk dapat menutup C:N rasio dibutuhkan kayu yang dalam bentuk serbuk. Sehingga diperlukan suatu alat yang fungsinya menghancurkan kayu menjadi serbuk, alat ini dinamakan Wood Sawdust. Wood Sawdyst yang kami buat seperti yang ada pada gambar dibawah ini dimana juga dilengkapi dengan HMI/PLC. Hasil pengoperasian mesin wood sawdust dapat dilihat disini.
Gambar Mesin Wood Sawdust
Kemudian yang terakhir adalah Mesin Komposter itu sendiri. Mesin komposter ini adalah alat alat inti yang digunakan untuk membuat kompos.Alat ini dilengkapi dengan shredder pada bagian hoper, pengaduk pada bagian drum dan juga heater untuk menjaga temperatur didalam drum. sedangkan proses loading juga menggunakan hydraulik untuk mempermudah loading. Pengoperasiannya pun dilengkapi dengan HMI/PLC. Mesin Komposter yang dibuat dan hasil kompos sendiri yang dicoba beberapa kondisi suhu dan campuran (Sampah sisa makanan dan Serbuk kayu)seperti gambar dibawah ini. Pengoperasian mesin komposter sendiri dapat dilihat disini.
Kegiatan ini menarik karena banyak unsur yang terlibat, baik dari Industri, Akademisi yang dari berbagai macam multi disiplin dan perguruan tinggi dan juga pengusaha. Sepengetahuan saya, di Negara-negara maju pengusaha dan Industri sudah melibatkan perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi karena dapat menghemat pegeluaran riset dan juga menghasilkan produk yang bagus. Untuk sementara itu dulu next kita sambung tentang bagaimana mengkorelasikan antara Industri, pengusaha dan perguruan tinggi dalam hal pengembangan produk.
Untuk keperluan diskusi dan lain-lain bisa menghubungi saya di
Dr. Muhamad Yulianto, ST., MT
email : muhamad_yulianto@yahoo.com atau yulianto.tegal@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar